Piutang merupakan salah satu unsur aktiva lancar dari hasil transaksi penjualan. Dalam menjalankan praktek bisnisnya, setiap perusahaan menerapkan banyak cara untuk memasarkan produk yang dihasilkan. Selain dengan cara cash/tunai, biasanya menerapkan sistem jatuh tempo atau kredit. Hal ini karena banyak pelanggan yang menyukai transaksi dengan cara kredit atau jatuh tempo ini.
Memberikan piutang kepada pelanggan tidak serta merta aman, namun sebaliknya mengandung resiko terhadap perusahaan yang memberikan piutang. Hal ini karena sifatnya yang cair dan sulit untuk dikontrol. Siapa yang bisa menjamin pelanggan kita mampu membayar sesuai dengan jatuh tempo yang sudah ditentukan. Seni menagih cukup sulit untuk dilakukan. Kita harus bisa mengelola piutang agar arus kas perusahaan kita tetap berjalan lancer dan sehat. Oleh karena itu ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengelola piutang agar kas perusahaan anda tetap sehat, antara lain :
1. Cek Background Pelanggan
Sebelum anda melakukan transaksi dalam bentuk jatuh tempo atau piutang ini, anda mesti mengecek background dari pelanggan anda entah pelanggan perseorangan ataupun perusahaan. Hal ini penting untuk mengetahui riwayat mereka dalam membayar hutang jatuh tempo apakah tepat waktu? Apakah mudah ditagih juga. Jadi tidak hanya bank saja yang mengecek background nasabah saat akan memberikan pinjaman, namun perusahaan anda juga perlu melakukan hal tersebut.
Cek background pelanggan ini akan meminimalisir dari resiko kredit macet. Bila pelanggan anda tidak membayar hutangnya sesuai dengan jatuh tempo maka efeknya aka nada pada perusahaan anda. Perusahaan anda akan kelabakan dalam kas perusahaan karena pemasukan yang berasal dari piutang tersebut tidak terbayarkan. Tentu anda tidak mau itu terjadi bukan.
2. Buat ketentuan dan perjanjian yang jelas
Dalam memberikan piutang tidak serta merta langsung anda berikan kepada pelanggan anda. Benar anda ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan anda dengan memberikan kemudahan transaksi. Namun, anda mesti memperhatikan juga arus kas dari perusahaan anda. Adanya ketentuan dan perjanjian yang jelas juga untuk melindungi perusahaan anda. Gunakanlah ketentuan missal uang muka berapa persen ditambah jangka waktu pembayaran dan efeknya apabila pelanggan tidak bisa tepat wakt membayar hutangnya tersebut kepada kita.
3. Buat jadwal penagihan
Ketika sudah ditentukan kapan pembayaran jatuh temponya, anda mesti memperhitungkan membuat jadwal penagihan. Jangan langsung menagih di tanggal yang telah ditentukan, gunakan reminder atau pengingat kepada pelanggan tentang bahwa akan jatuh tempo tanggal sekian. Minimal banget tiga kali sebelum jatuh tempo. Missal jatuh temponya tanggal 30, maka dari tanggal 15,20,dan 25 anda mulai mengingatkan kepada pelanggan anda tentang tanggal penagihan. Sehingga tidak ada alasan bagi pelanggan anda lupa untuk membayar serta biar tepat waktu pembayaran