Impulse Buying dan Penyebabnya

akuntansionline csweb

26/12/2019

5:02 am


Momen akhir tahun kita dijejali oleh berbagai macam pesta diskon segala bentuk barang baik elektronik maupun non elektronik. Apalagi di berbagai macam marketplace baik bukalapak, shopee, tokopedia, lazada dan masih banyak lagi memberikan penawaran yang susah untuk ditolak. Dan bila anda termasuk orang yang dengan spontan membeli barang dengan berbagai macam promo tersebut, maka anda sudah mengalami impulse buying.

Hah? Impulse buying? Apa sih impulse buying tersebut? Serta penyebab impulse buying itu apa? Jadi yang dimaksud Impulse buying adalah proses pembelian secara mendadak dan tidak direncanakan serta bukan merupakan kebutuhan. Ambil contoh, anda sedang duduk santai sambil buka shopee di aplikasi handphone anda, kemudian anda melihat ada sebuah promo yang menarik dan akhirnya membeli produk tersebut, padahal tidak dibutuhkan dan tidak ada keniatan untuk membeli sebelumnya itulah yang dimaksud dengan impulse buying. Ada banyak penyebab terjadinya impulse buying, antara lain :

  1. Suka berbelanja

Belanja bagi sebagian orang merupakan hobi, dalam artian memiliki kesenanganj tersendiri saat berbelanjanya. Dan biasanya orang yang suka berbelanja, tidak mementingkan barang yang dibeli merupakan kebutuhan ataupun tidak. Dan tanpa ada keniatan pun akan tetap berbelanja. Lebih parah lagi bila orang tersebut termasuk Shopaholic, Shopaholic sendiri merupakan kegilaan seseorang pada kegiatan berbelanja. Tidak bisa berhenti ketika sedang berbelanja dan inginnya belanja lagi lagi dan lagi.

  1. Terbuai rayuan promosi

Faktor utama orang tiba-tiba secara spontan berbelanja tanpa ada keniatan efek dari tergoda akan promosi yang ditawarkan. Misal, saat anda sedang belanja di sebuah pusat perbelanjaan. Awal mula anda ingin membeli barang kebutuhan anda, tiba-tiba ada SPG yang mendekati anda kemudian menawarkan sebuah barang yang sebenarnya tidak anda butuhkan dan inginkan. Namun, karena penawaran dari SPG tersebut sangat menarik akhirnya anda pun secara spontan membeli barang tersebut dan baru sadar ketika sampai rumah kok belanjaannya banyak daripada list barang yang dibutuhkan pas awal kesana.

  1. Merasa sayang kalau tidak dibeli

Suatu hari anda membuka Instagram, kemudian tidak sengaja anda melihat sebuah postingan penawaran barang dengan diskon sekian. Bebas ongkir dapat cashback pula. Hal ini membuat anda merasa sayang dilewatkan penawaran seperti itu, padahal barang tersebut bukanlah barang yang dibutuhkan oleh anda, namun karena sayang tidak dibeli akhirnya anda pun membelinya. Sering mengalami hal tersebut? Maka anda mengalami impulse buying.

  1. Latah atau ikut-ikutan dengan teman atau keluarga

Lihat teman atau keluarga bikin story habis membeli suatu barang, dan anda iri kemudian ikut latah membeli barang tersebut padahal anda tidak butuh ataupun sudah memiliki barang tersebut.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi Kami