The Diderot Effect: Alasan Kita Menginginkan Barang Yang Tidak Kita Butuhkan

Aura Nisrina Hesanty

16/06/2021

8:13 am

The Diderot Effect merujuk pada keinginan seseorang yang terus membeli barang baru untuk melengkapi barang yang sudah dia miliki. Misalnya adalah ketika Anda membeli sebuah baju. Agar outfit yang akan Anda gunakan tetap match, Anda akan merasa Anda harus membeli sepatu, kalung, tas, hingga anting baru. Istilah ini diambil dari kisah hidup Bapak Ensiklopedia Perancis bernama Denis Diderot yang hidup dalam kemiskinan. Namun, semuanya berubah pada tahun 1765. Anak perempuannya akan segera menikah tetapi dia tidak dapat membiayainya. Kaisar perempuan Rusia, Catherine II, mendengar hal ini. Sang Kaisar membeli perpustakaannya yang menyebabkan dia seperti tertimpa rezeki nomplok.

Dia menggunakan sisa biaya pernikahan putrinya untuk membeli jubah merah yang sangat cantik. Jubah merah milik filsuf tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan barang-barang lain. Setelah menyadari hal itu, muncul lah keinginan untuk membeli barang-barang baru agar tetap matching dengan jubah merahnya. Padahal sebelumnya, dia tidak pernah berpikir untuk mengganti perabot rumahnya. Dia bahkan rela berhutang untuk merenovasi rumahnya agar tetap serasi.

Pelajaran yang dapat kita petik adalah kita harus mampu memahami cara mengkurasi apa yang perlu kita beli dan fokus terhadap sesuatu yang benar-benar kita butuhkan. Ingin tahu cara menghindari efek ini? Simak tips di bawah ini!

Tips Mengatasi The Diderot Effect

1. Selektif dalam membeli barang baru untuk menghindari The Diderot Effect

Selektif berbelanja agar terhindar The Diderot Effect
Sumber: pixabay.com

Membeli baju baru, tidak harus membeli rentetan aksesoris tambahan lainnya agar gaya berpakaian Anda tetap ciamik. Anda dapat membeli baju yang sesuai dengan barang-barang yang sudah ada di lemari Anda. 

2. Menciptakan batasan untuk diri sendiri

Menyusun rencana keuangan
Sumber: pixabay.com

Anda dapat mengatur angka batasan yang sebaiknya Anda keluarkan setiap bulannya.  Selain itu, Anda juga dapat membatasi diri Anda untuk tidak membeli barang baru dalam jangka waktu tertentu untuk tetap dapat menjalani gaya hidup hemat. Anda dapat mengevaluasi kembali rencana keuangan Anda dan check up kondisi keuangan Anda secara konsisten.

3. Menerapkan prinsip 7 hari saat akan membeli barang baru

Prinsip 7 hari dalam berbelanja
Sumber: pixabay.com

Setiap orang tentu tetap akan memiliki keinginan untuk berperilaku konsumtif. Jika Anda terus menuruti keinginan saja, maka jangan harap Anda dapat menghindari gaya hidup boros. Oleh karena itu, saat Anda menginginkan suatu barang, tahan diri Anda selama 7 hari dan pikirkan kembali tingkat urgensi, manfaat, dan sesuai kah harga produk tersebut dengan kondisi keuangan Anda saat ini.

Mulai saat ini, Anda dapat mulai memupuk kebiasaan menabung, mengatur keuangan, berinvestasi, dan lebih bijaksana dalam mengeluarkan uang untuk menghindari efek ini. Jangan lupa untuk tetap mencatat keuangan bisnis Anda. Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Akuntansi Online untuk mengatur keuangan Anda. Dengan aplikasi ini, Anda dapat membuat anggaran biaya hingga memonitor laporan keuangandi manapun dan kapanpun. Anda dapat cek akun Instagram @akuntansionline.official dan situs akuntansionline.net untuk informasi lebih lanjut.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi Kami
%d bloggers like this: